OUT-TAKE – Game Roleplay yang banyak variasi kini hadir dengan inovasi yang cukup menarik. Salah satunya adalah penggunaan sosial media dimana para pemain terlibat dalam peran karakter fiksi. Tentu ini sebagai sarana untuk menghibur serta mengekspresikan diri. Tujuannya tiada lain agar alur cerita baru tercipta dan saling berinteraksi dengan pemain lainnya baik lokal maupun luar negeri.
Jenis Game Roleplay di Media Sosial
Game Roleplay atau RP di media sosial adalah aktivitas berperan sebagai karakter tertentu, baik fiksi maupun nyata, dalam lingkungan digital. Roleplay sering dilakukan di platform seperti Twitter, Facebook, Instagram, atau aplikasi pesan seperti Discord. Berikut adalah beberapa jenis roleplay yang populer di media sosial:
Canon Game Roleplay (Canon RP)
Pemain mengambil peran sebagai karakter dari cerita atau fiksi tertentu, seperti dari anime, manga, film, atau video game. Mereka berusaha untuk setia pada sifat dan kepribadian asli karakter tersebut.
Original Character Game Roleplay (OC RP)
Pemain menciptakan karakter mereka sendiri, lengkap dengan latar belakang, kepribadian, dan hubungan antar karakter. Karakter ini bisa berasal dari dunia yang sudah ada (seperti game atau anime), atau sepenuhnya baru dan orisinal.
Alternate Universe Game Roleplay (AU RP)
Pemain menggunakan karakter yang sudah ada, tetapi memasukkan mereka ke dalam dunia atau latar yang berbeda dari cerita aslinya. Misalnya, karakter anime bisa ditempatkan dalam setting modern atau karakter game fantasi dipindahkan ke dunia dystopia.
Fandom Game Roleplay
Roleplaying yang terpusat pada fandom tertentu, misalnya penggemar Harry Potter atau Star Wars, di mana pemain menjalani interaksi di dunia tersebut dengan karakter dari fandom yang sama.
Cara Roleplayer Berinteraksi
Roleplaying (RP) adalah seni berinteraksi dengan mengadopsi peran karakter fiksi atau nyata di berbagai platform, seperti media sosial, forum, atau grup komunitas. Dalam RP, tujuan utamanya adalah menciptakan cerita bersama sambil menjaga karakterisasi dan konsistensi alur. Berikut adalah cara efektif bagi roleplayer dalam berinteraksi:
Tweet atau Post Roleplay
Di platform seperti Twitter atau Instagram, pemain membuat akun dengan nama dan profil karakter yang mereka mainkan. Mereka menulis postingan atau tweet yang menggambarkan apa yang sedang dilakukan atau dipikirkan oleh karakter mereka.
Game Roleplay via Direct Message (DM
Interaksi lebih mendalam sering kali dilakukan melalui pesan langsung, di mana dua atau lebih pemain dapat mengembangkan cerita bersama. Mereka mungkin menggambarkan interaksi antar karakter dengan sangat rinci.
Script Style vs. Descriptive Style
Roleplayer bisa menggunakan gaya script yang sederhana (contoh: “A: ‘Apa yang kamu lakukan di sini?’”) atau gaya deskriptif yang lebih naratif dan panjang (contoh: “A menatap langit dengan ekspresi bingung, lalu berbisik, ‘Apa yang kamu lakukan di sini?’”).
Threaded Game Roleplay
Di platform seperti Twitter, pemain sering membuat thread panjang di mana cerita berkembang melalui balasan tweet. Thread ini memungkinkan cerita menjadi lebih terstruktur dan mengikuti urutan kronologis.
Tentang Aturan Umum Roleplay (RP) di Media Sosial
Seperti istilah yang sering digunakan saat bermain Role player, maka ada juga aturan yang memang bukan standar baku namun sebaiknya dipatuhi. Beberapa diantaranya adalah:
In-Character (IC) dan Out-Of-Character (OOC)
IC berarti pemain berbicara dan bertindak sebagai karakter mereka, sementara OOC berarti pemain berbicara sebagai diri mereka sendiri. Biasanya, ada batas yang jelas antara keduanya, dan pemain sering menggunakan tanda khusus untuk menunjukkan apakah mereka berbicara IC atau OOC (misalnya, dengan menggunakan tanda kurung untuk OOC: ((OOC: Saya sibuk hari ini))).
No Godmodding
Godmodding adalah tindakan di mana seorang pemain memanipulasi aksi atau pikiran karakter lain tanpa izin, atau membuat karakter mereka tidak terkalahkan. Ini biasanya dianggap tidak adil dan merusak dinamika cerita.
No Metagaming
Metagaming adalah ketika seorang pemain menggunakan pengetahuan OOC untuk memengaruhi keputusan karakter IC. Misalnya, jika seorang pemain tahu sesuatu di luar permainan (misalnya, sebuah plot twist), tetapi karakternya tidak tahu, dan mereka bertindak berdasarkan pengetahuan tersebut, ini disebut metagaming dan dianggap tidak fair.
Jenis Platform Roleplayer
Artikel ini akan membahas berbagai jenis platform yang umum digunakan oleh komunitas roleplayer (RP) untuk berinteraksi dan menghidupkan karakter-karakter fiksi mereka. Roleplaying merupakan aktivitas di mana seseorang memainkan peran atau karakter, sering kali berasal dari tokoh fiksi atau selebriti, dan menghidupkannya di dunia maya. Berikut adalah beberapa platform yang populer untuk roleplaying:
Platform yang satu ini cukup populer bagi mereka yang mau memainkan roleplay. Mengapa? Karena pemain bisa membuat akun terpisah untuk setiap karakter dan menggunakan tagar (RP, Open RP, dll.) untuk menemukan pemain lain. Format singkat tweet juga memudahkan interaksi cepat dan dinamis.
Di Instagram, roleplayer sering menggunakan foto, fanart, atau gambar yang mewakili karakter mereka, disertai caption naratif. Fitur seperti stories atau highlights digunakan untuk menampilkan cerita panjang.
Roleplaying di Facebook sering berbasis grup, di mana pemain bergabung dalam grup yang didedikasikan untuk dunia fiksi tertentu, misalnya grup untuk roleplay di dunia Harry Potter atau Marvel. Ada juga fitur “page” yang memungkinkan roleplayer membuat profil khusus untuk karakter.
Discord
Discord memungkinkan roleplay berbasis chat dengan lebih banyak fleksibilitas dalam pengaturan ruang obrolan dan saluran. Roleplay di Discord sering kali memiliki server khusus dengan beberapa saluran yang mewakili lokasi atau setting dalam dunia fiksi tersebut.
Alasan Orang Suka Game Roleplay di Media Sosial
Penggunaan media sosial sekarang ini cukup beragam. Ada untuk berbisnis namun tidak sedikit yang memanfaatkannya sebagai ajang komunikasi. Termasuk mereka yang mau memainkan game role play. Alasan yang diberikan pun cukup logis seperti :
Kreativitas
Permainan RPG ini mampu memberikan ruang bagi orang untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui penulisan dan pengembangan karakter.
Terciptanya Komunitas
Roleplay sering kali menarik orang-orang dengan minat yang sama, menciptakan komunitas yang erat di mana mereka bisa saling berbagi cerita dan ide.
Mengembangkan Skill
Banyak roleplayer yang tertarik dengan narasi dan storytelling. Roleplaying dapat membantu mereka meningkatkan kemampuan menulis dan imajinasi mereka dengan menciptakan cerita interaktif. Seperti bermain game, roleplay bisa menjadi bentuk pelarian dari tekanan dunia nyata. Bermain sebagai karakter dalam cerita yang menarik memungkinkan pemain merasa lebih bebas atau bereksperimen dengan identitas dan interaksi sosial.
Kelemahan Game Roleplayer yang Perlu Diwaspadai
Di era digital sekarang ini sangatlah mudah menemukan informasi tanpa batas. Bahkan, banyak platform yang menawarkan kemudahan itu. Termasuk sosial media tempat bermain para pemain RPG. Namun, ada baiknya memperhatikan keburukan apa saja yang bisa diterima saat menggunakan media sosial dalam memainkan RPG.
Drama
Seperti komunitas online lainnya, roleplaying juga rentan terhadap konflik pribadi atau drama, terutama karena pemain sering kali terlibat secara emosional dengan karakter dan ceritanya.
Ketergantungan Sosial
Beberapa pemain mungkin terlalu terlibat dalam roleplay hingga mengabaikan interaksi sosial di dunia nyata, yang bisa berdampak negatif pada keseimbangan hidup mereka. Jadi, memainkan RPG dengan bijak dan kehati hatian sangatlah diperlukan mengingat resiko terbesar bisa saja muncul. Dan ini bisa mempengaruhi dari sisi psikologis terutama di kalangan anak muda. Untuk itu, pentingnya bergabung dengan komunitas yang positif dapat mencegah hal yang tidak diinginkan.
Karena pada dasarnya, game ini dirancang untuk memberikan hiburan dan ajang ekspresi bagi pemain menciptakan karakter yang diinginkan.
Baca Juga : Game Adventure Android dan PC Serta Cara Mainnya